Saturday, July 8, 2023
Friday, July 7, 2023
Disetiap mengisi seminar ataupun workshop bisnis saya selalu mendapatkan pertanyaan, "Kang bisa gak kita sukses tanpa kerja keras?"
Biasanya jika mendapatkan pertanyaan seperti itu saya akan balik tanya lagi, "kamu mendapatkan inspirasi pertanyaan itu dari mana atau dari siapa?"
Saya bisa memastikan bahwa mereka yang bertanya dengan pertanyaan seperti itu pasti sering melihat channel YouTubenya para gamers ataupun artis yang sering memamerkan kekayaannya tapi justru mereka malah dapat uang dari adsense YouTubenya. Karena sudah beberapa penanya yang saya tanya balik jawabannya tidak lepas dari yang saya sebutkan tadi. Keseringan nonton channel YouTube gamers ataupun artis yang 'pamer' harta secara tidak membuat sugesti bahwa sukses itu ya begitu.
Ayolah kawan, selagi muda jangan biasakan mengambil pilihan-pilihan mudah dalam hidupmu untuk meraih kesuksesan. Padahal tidak ada kesuksesan yang diraih dengan mudah. Kesuksesan yang diraih dengan mudah adalah kesuksesan semu yang menipu. Biasanya cepat diraih, cepat juga hilangnya.
Teman-teman saya yang hobi main game, yang mungkin mengidolakan Reza Arap karena melihat sosoknya yang bisa sukses bergelimang harta dengan hobi main gamenya tersebut. Saya tidak pernah berpikir bahwa Reza Arap meraih kesuksesannya dengan mudah. Saya justru melihat konsistensi yang dia lakukan, ada skill dan waktu yang dia korbankan untuk meraih posisi dia saat ini. Dia telah membayar kesuksesannya dengan waktu dan skillnya tersebut.
Jadi, bukan perkara apa yang kita lihat saat ini yaitu hanya dengan bermain games dia bisa sukses bergelimang harta. Istilahnya duduk main game saja dibayar pakai dollar. Kalau yang dilihat kita adalah posisi dia saat ini, betapa mudahnya kita mengukur kesuksesan dalam diri seseorang tanpa memperhatikan darah, keringat, dan air mata yang dia keluarkan untuk mendapatkan kesuksesannya tersebut. Yang pasti ada perjuangan di dalamnya yang mungkin itu tidak diperlihatkan kepada kita.
Setidaknya ada dua modal utama kesuksesan seseorang, yaitu konsisten dan fokus. Konsisten dengan apa yang dilakukannya, dan fokus dengan skill yang dia miliki, walaupun mungkin skill tersebut di anggap remeh oleh kita. Siapa yang menyangka dengan skillnya mereview tempat makan murah akan mengantarkan seorang Nex Carlos menjadi Food Vlogger terbaik di Indonesia.
Jika hidup kita terbiasa dengan pilihan-pilihan yang mudah, maka yang banyak tersisa nantinya adalah pilihan-pilihan hidup yang sulit. Tidur, jalan-jalan, nongkrong, menghabiskan waktu seharian di cafe bersama teman-teman itu adalah pilihan-pilihan hidup yang mudah. Jika masa muda kita banyak dihabiskan dengan memilih pilihan-pilihan mudah tersebut, maka masa tua kita akan dikelilingi oleh pilihan hidup yang sulit.
Sementara itu belajar public speaking, editing video, belajar komputer, kursus digital marketing, atau kursus bahasa Inggris itu adalah pilihan-pilihan hidup yang sulit, terkadang malas kita melakukannya. Tapi percayalah pilihan-pilihan sulit tersebut yang kita ambil akan mempermudah hidup kita di masa yang akan datang.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata “Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).”.
Pandeglang, 07/07/2023 - Adi Fikri Humaidi
Wednesday, July 5, 2023
Perkenalkan nama saya Adi Fikri Humaidi. Kalau seletingan panggil saja saya Adi atau Fikri. Dipastikan saya akan menoleh ketika kamu memanggil saya dengan dua nickname tadi. Hanya keluarga dan teman kecil saja yang memanggil saya 'iki'
Memilih bisnis sebagai jalan menghidupi keluarga sebenarnya bukan cita-cita saya dulu. Bisa dibilang menjadi entrepreneur itu sebuah keterpaksaan lah ya, soalnya tidak ada di daftar urutan cita-cita saya sewaktu masa sekolah saat ditanya guru, ataupun orang tua. Saat dulu saya ditanya apa cita-citanya, saya selalu jawab Tentara. Pernah bercita-cita jadi pilot dan dokter, tapi akhirnya pas usia SMA saya sadar diri. Sekolahnya saja sering bolos bareng si Aboen Habib Firdaus, dan si Jajang Nurjaman ditambah sering melipir ke ruang osis atau ke musola pas pelajaran matematika sama Fisika. Atuh gimana bisa jadi pilot atau dokter ya?! Haha, gak tau diri amet saya ya😃 😃
Kalau merunut waktu kapan saya memutuskan serius berbisnis mungkin pada saat di tahun pertama pernikahan saya bareng si cinta Lita Budiarti Pamungkas. Pada saat itu saya bingung mau ngapain selesai masa kontrak saya habis di LKBN ANTARA. Coba kerja jadi staff TU sekaligus jadi guru bantu di sebuah sekolah swasta ternyata saya gak sabaran orangnya. Lebih tepatnya sih karena kerjaannya banyak tapi gajinya kecil. Dipakai bayar kontrakan langsung habis gak tersisa. 😆😆Hahaha.
Mulailah berpikir gimana caranya saya punya penghasilan. Saking buntunya saya mau kerja apa, saya pernah jualan kangkung keliling menggunakan sepeda motor ke komplek-komplek. Kangkungnya saya dapatkan dari sahabat saya Kang Nurjaman yang pada saat itu jadi pengasuh pondok Ibadurrahman di Cimanuk Pandeglang. Kebetulan santri-santri asuhannya diberdayakan untuk menanam kangkung. Saya pun memberanikan diri ambil kangkung yang dipanen mereka untuk dijualkan kembali. Sayang bisnis jual-beli kangkung tersebut gak lama, harus dihentikan karena santri-santrinya jadi gak fokus belajar katanya karena ngurusin tanaman kangkung.
Episode selanjutnya, saya pun berpikir kembali bagaimana caranya punya penghasilan lagi. Akhirnya saya terpikir untuk memanfaatkan kamera hadiah yang saya dapatkan dari lomba videografi yang di adakan oleh Alfamart. Karena sewaktu jadi wartawan saya pernah mendapatkan pelatihan fotografi, saya pun terpikir untuk mencoba ilmu fotografi tersebut dengan membuka jasa fotografi panggilan. Saya tidak langsung membuat perusahaan sendiri, tapi saya coba magang dulu ke teman-teman yang memang punya usaha fotografi weding. Saya belajar bagaimana sistem manajemen harga dan teknik-teknik foto weding. Karena waktu itu jelas saya masih awam. Alhamdulillah selama magang saya sering di ajak ngejob sama Rosyid Mustofa dan Bangkit Gusniar.
Setelah lebih kurang satu tahun saya membawa bendera orang lain, akhirnya saya pun mulai memberanikan diri membuat merek dagang sendiri, yaitu Abizia Photograph. Singkat cerita, Alhamdulillah Abizia Photograph banyak mendapatkan order. Ada om Jajat Nugraha dan Dhayan Dumyati Alqarni yang sering bantuin saya kalau saya lagi kebanjiran order. Terimakasih ya 😃
Ilmu bisnis itu memang bukan ilmu sekali jadi. Mereka yang sukses membangun bisnis saat ini, saya selalu meyakini bahwa ada proses panjang yang mereka lalui, proses yang bukan 1 tahun, 2 tahun dijalani, apalagi hanya hitungan bulan. Selama proses membangun bisnis saya yakin, ada pahit, getir, tangisan yang dirasakan. Begitu pun saya dan istri saya sekarang ini menjalankan bisnis di Topron Clean Power, Orlin Indonesia dan Mihar Store Pandeglang. Ada proses panjang yang harus kami lalui.
Tapi disitulah asyiknya membangun dan mengelola bisnis. Tidak akan pernah dirasakan oleh mereka yang hidupnya ingin serba instan. Kalau saat ini kami hidup bahagia dari hasil berbisnis, percayalah kawan, pahit getirnya perjuangan berbisnis sudah sering kami rasakan. Kami masih harus belajar, dan akan terus belajar.
Jadi, punya bisnis itu asyik, bagi mereka yang senang menikmati proses, bagi mereka yang sabar dalam perjuangannya. Yang pasti kalau kita siap dengan tantangannya, percayalah #PunyaBisnisItuAsyik.
Terimakasih untuk mentor-mentor terbaik saya dalam bisnis pak Pres Baidilah Barra, om Deni Ardini, Mbak Nurul Umama dan mas Endra Pedrosa. Semoga kalian sehat selalu, berlimpah rezeki dan keberkahan. Aamiin 🥰🥰
#punyabisnisituasyik
Friday, August 26, 2022
Paling tidak ada 3 modal penting yang harus di kuatkan saat kita ingin jualan. Jualan apapun itu, baik barang atau pun jasa.
1. Modal Impian
Modal impian ini penting di miliki oleh kita. Kenapa? Impian terkait dengan motivasi kita, kenapa kita harus jualan?? Impian mah bebas, misal; mau kebeli rumah, mau punya mobil, pengen umroh bareng keluarga. Catat baik-baik impian kita tersebut, bila perlu catat di tempat-tempat yang mudah kita lihat atau kita baca, supaya apa? Supaya saat kita kendor kita ingat lagi, bahwa kita punya impian, punya harapan yang harus di wujudkan.
2. Modal Percaya Diri
Nah, ini nih permasalahan yang sering saya jumpai pada
mereka yang pertamakali saya tawarkan untuk jualan. “Saya gak pede jualan kang”.
Kunci percaya diri itu ada pada diri kita sendiri, kemauan untuk membuka diri
terhadap orang lain dan lingkungan sekitar kita. Hanya perlu menanamkan pada
diri sendiri ‘kalau orang lain bisa, pasti saya juga bisa’. Rasa malu atau
gugup itu biasanya hadir karena terlalu fokus terhadap penilaian orang lain,
kita beranggapan orang lain itu terlalu peduli terhadap diri kita sehingga kita
sibuk memikirkan bagaimana penilaian orang lain terhadap kita.
Banyak cara sebenarnya untuk melatih rasa percaya diri termasuk percaya diri dalam hal jualan. Salahsatunya, sering berkomunikasi dengan mereka yang tingkat kepercayaan dirinya jauh di atas kita. Sering-seringlah bergaul dengan orang yang kita anggap sukses, karena biasanya orang sukses itu rasa percaya dirinya sudah terkondisikan dengan baik. Bangunlah pertemanan dengan mereka. Yakin deh, percaya diri itu tidak ada tips atau trik khusus, dia hanya perlu penyesuaian antara hati, pikiran, dan lingkungan. Jadi, bergaul dengan orang-orang sukses, membangun banyak pertemanan dengan orang-orang sukses itu sangat berpengaru besar terhadap sikap dan mental kita dalam membangun rasa percaya diri.
3. Modal Kemampuan
Kunci sukses jualan itu ada ilmunya, walaupun ilmunya gak baku-baku amat sih. Tergantung kondisi dan keadaan. Tapi setidaknya saat kita ingin memutuskan diri untuk jualan, menguasai ilmu dasar itu wajib banget hukumnya. Paling tidak kuasai atau pelajaru beberapa poin dibawah ini saat kita mau berjualan;
- Menguasasi atau paham produk apa yang kita jual.
- Mengetahu target market atau siapa calon pembeli dari produk yang kita jual.
- Tahu bagaimana cara promosi produk baik offline maupun online di media sosial.
- Mengerti bagaimana menampilkan produk baik berupa foto maupun video saat promosi.
- Mengerti apa itu soft selling dan hard selling.
Percaya lah, poin-poin di atas tersebut bisa kita pelajari, ilmu-ilmunya bisa kita dapatkan secara free di internet, tinggal ketik ilmu apa yang ingin kita pelajari, buka google, buka YouTube, ada semua di situ. Tinggal kita mau atau tidak mempelajarinya untuk meningkatkan kemampuan ilmu jualan kita.
Begitu kira-kira pembahasan saya tentang 3 modal utama jualan di edisi Jum’at 26 Agustus 2022 kali ini. Semoga bermanfaat, sampai jumpa di tulisan-tulisan saya berikutnya. Happy Selling gaess
Ditulis Oleh : Adi Fikri Humaidi (Digital Marketing Strategist Orlin Indonesia)
Saturday, July 10, 2021
Kalau seperti itu, jelas berbahaya bagi kelangsungan bisnis. Bisa ancur-ancuran kita untuk mempertahankan bisnis. Seolah keren punya omset banyak, tapi pas di konversi ke profit ternyata zonk.
Lalu apa yang harus di lakukan agar kita bisa jualan online tanpa harus banting-bantingan harga, dan kita bisa menjual produk sesuai harga standar yang dikeluarkan oleh produsen?
Jawabannya ada pada BRAND. Apa sih brand? Brand itu semacam identitas yang bisa memperkuat posisi kita. Brand yang bisa diperkuat dalam bisnis itu ada 3 macam, yaitu Produk, Store (Toko) dan Personal Branding. Dari ketiga hal tersebut untuk awalan kita pilih mau memfokuskan diri untuk memperkuat yang mana. Apakah di produknya, di tokonya, atau pada diri kitanya (personal branding).
Apa Keuntungan Membangun Brand?
Brand itu asset. Asset itu harus dipelihara dengan baik. Mari kita bahas satu-satu dari ketiga jenis brand yang saya sebutkan tadi. Pertama soal produk. Teman-teman pasti tahu produk merk Apple, Samsung, Canon, Nikon, atau Honda dan Yamaha. Sepengetahuan saya mereka adalah contoh brand-brand yang kuat karena produknya. Orang percaya dengan brand mereka karena kualitas produk yang di bangunnya. Lihat Apple, semahal apapun Apple mengeluarkan produk, tetap banyak orang yang antri membeli produknya, itu karena apa? Salahsatu alasannya adalah, produknya bagus, kerena, terlihat berkelas saat kita menggunakan produknya tersebut. Itulah brand yang mereka bangun, dan kita tanpa sadar kita sudah masuk ke strategi pemasaran mereka.
Tahu Canon dan Nikon? Yups merek kamera, yang kebanyakan fotografer atau yang punya hobi fotografi, kalau cari kamera, khususnya kamera DSLR, pasti milih satu di antara dua merek tersebut. Kalau gak Canon ya Nikon. Nah saya sendiri punya keduanya, hehehe. Kenapa kira-kira? Banyak versi jawaban, tapi kalau saya sendiri ditanya, yak arena produknya sudah familiar, banyak orang yang pakai.
Bahkan untuk menguatkan brand produk mereka, canon dan Nikon itu sampai membuat komunitasnya masing-masing, ada Komunitas Canon dan Komunitas Nikon. Tujuannya apa kira-kira?
Salahsatunya agar orang yang menggunakan brand mereka bisa saling bertukar informasi, berbagi ilmu, sehingga mereka yang berada di komunitas tersebut bisa saling menguatkan, ada rasa bangga menggunakan brand baik itu Canon ataupun Nikon. Bahkan teman saya sampai ada yang fanatik, kalau gak Nikon mending gak usah beli kamera. Luar biasa sekali kalau kita bisa seperti itu, menciptakan fanatisme orang terhadap produk kita.
Di Indonesia, kalau kita lihat kendaraan roda dua (motor) yang berkeliaran di jalanan, kebanyakan kalau gak Honda ya Yamaha. Kedua brand tersebut telah berhasil membuat kita percaya bahwa Yamaha dan Honda itu motor yang irit, harganya terjangkau, dan yang paling penting onderdilnya mudah di cari, jadi tidak repot harus mencari bengkel saat harus service. Sekali lagi, itulah brand yang mereka ciptakan agar orang tetap menggunakan produk mereka.
Lalu apa itu Brand Store? Nah kalau ini yang diperkuat adalah tokonya, atau nama tokonya. Teman-teman pasti tahu lah bagaimana Alfamart dan Indomaret. Rasa-rasanya saat ini kedua brand toko tersebut sudah ada di semua wilayah Indonesia, mulai dari perkotaan hingga pelosok desa. Betapapun banyak orang yang beranggapan bahwa kedua brand toko tersebut di anggap mematika pedagang-pedagang kecil seperti warung-warung sembako dan toko kelontongan skala kecil milik masyarakat, bahkan di beberapa wilayah, termasuk di daerah saya saat ketahuan aka nada pembangunan Alfamart atau Indomaret pasti ada semacam demonstrasi yang di lakukan aktivis mahasiswa ataupun LSM yang menolak keberadaan kedua brand tersebut di wilayahnya. Tapi faktanya, tetap saja banyak orang yang membeli kebutuhan sehari-harinya baik di Alfamart ataupun Indomaret.
Pertanyaannya, apa yang di lakukan Alfamart dan Indomaret sehingga tetap bertahan dan semakin banyak jumlahnya dari waktu ke waktu? Kita bisa cari jawabannya sendiri ya.
Nah yang terakhir adalah Personal Branding. Saya akan langsung sebut nama saja. Tahu Deddy Corbuzier atau Sandiaga Uno ya? Pasti tahu lah.
Kira-kira kalau seorang Deddy Corbuzier jualan alat-alat olahraga atau multivitamin banyak orang yang beli gak? Terus, kalau Sandiaga Uno buka perusahaan, lalu ngajak orang untuk gabung atau berinvestasi di perusahaannya tersebut kira-kira banyak orang yang gabung gak? Jawaban dari keduanya, pasti banyak banget orang yang beli dan bergabung. Kenapa?
Pertama, kenapa sosok Deddy Corbuzier bakalan laris kalau seandainya dia jualan alat-alat olahraga ataupun multivitamin? Yups, karena personal brand Deddy begitu kuat, dia berhasil membangun dirinya sebagai orang yang berbadan kekar, atletis, suka berolahraga, suka makanan-makanan sehat. Selaras kalau dia jualan alat-alat olahraga atau multivitamin, pasti banyak orang yang percaya dan beli produknya. Berbeda hal kalau dia jualan obat penumbuh rambut, kemungkinan besar gak laku. Lah, dia sendiri gak punya rambut. Hehehehe.
Lalu bagaimana dengan Sandiaga Uno yang seandainya dia buka perusaan baru lalu mengajak orang untuk gabung dan berinvestasi di perusahaan barunya terbut. Pasti banyak bergabung, karena apa? Ya jelas, itu karena sosok Sandiaga Uno sudah kita kenal sebagai pengusaha sukses, punya banyak perusahaan. Keberhasilannya mengelola perusahaan sudah tidak kita ragukan lagi, sehingga saat Sandiaga Uno ngajak orang untuk gabung membangun bisnis, dengan mudahnya orang akan ikut dan percaya.
Itulah personal branding. Branding yang melekat pada diri seseorang, seseorang yang memiliki personal branding yang kuat tidak perlu lagi memperkenalkan diri, saya siapa, sebagai apa. Tanpa perlu memperkenalkan diri, orang sudah tahu dan bisa dengan mudah percaya. Terserah teman-teman, mau dikenal sebagai apa, dan sebagai siapa. Tinggal dipikirkan dari sekarang, bangun personal branding.
Itulah tiga pilihan yang bisa kita ambil contohnya dan bisa kita duplikasi agar brand kita semakin kuat. Sehingga kita sudah tidak khawatir lagi soal banting-bantingan harga, karena kita punya harga yang pas dan pantas saat jualan. Selamat mencoba dan semangat belajar ya teman-teman. _AFH_