Tranformasi Kebaikan |
Di pagi ini saya ingin menuliskan tentang kegelisahan istri saya Lita Budiarti Pamungkas, yang sedang belajar berjualan melalu toko onlinenya.
Sebagian teman-teman dia mulai membicarakannya baik secara langsung maupun tidak, menganggap istri saya "nyeleneh" karena dalam materi jualanya menjual berbagai macam kerudung yang kata sebagian teman-teman dia tidak nyar'i.
.
"Ihh kok aneh ya itu Lita, padahal kan dia berjilbab dan berkerudung lebar, tapi kok dia bisa sich jualan kerudung-kerudung kecil seperti itu, bukannya itu malah memfasilitasi mereka yang berkerudung ala-ala jilboobs dan sebagainya. Kalau mau jualan yang islami dong,". Begitulah kira-kira ocehan-ocehan yang sampai ke telinganya yang disampaikannya tadi malam kepada saya menjelang tidur.
"Ihh kok aneh ya itu Lita, padahal kan dia berjilbab dan berkerudung lebar, tapi kok dia bisa sich jualan kerudung-kerudung kecil seperti itu, bukannya itu malah memfasilitasi mereka yang berkerudung ala-ala jilboobs dan sebagainya. Kalau mau jualan yang islami dong,". Begitulah kira-kira ocehan-ocehan yang sampai ke telinganya yang disampaikannya tadi malam kepada saya menjelang tidur.
Saya pun menguatkan dia dengan memberikan statemen terlepas pendapat saya ini benar atau tidak.
1. Yang istri saya jual adalah kerudung bukan Jilbab, tentunya teman-teman bisa membedakan mana apa itu kerudung dan apa itu Jilbab.
2. Dalam hal ini kami melihat peluang bisnis dalam mencari penghasilan hidup, tidak bisa dipungkiri bahwa pangsa pasar kerudung-kerudung modis saat ini sedang di gandrungi, sebagai seorang pengusaha kami melihat peluang didalamnnya.
3. Peluang apa yang kami maksud, yaitu peluang untuk tetap "berdakwah" didalamnya. Tentunya perempuan yang terbiasa menggunakan kerudung modis dan terkesan pendek tidak akan langsung menerima ketika kami langsung menawarkan kerudung lebar, dalam hal ini kami pun menawarkan kepada mereka semua jenis kerudung, dan bahkan menerangkan manfaat-manfaat mengunakan kerudung lebar ataupun jilbab syar'i untuk perempuan terutama dalam hal kesehatan.
4. Kami berjualan bukan sekedar jualan tanpa pesan, pesan fisiknya sudah dilakukan oleh istri saya dengan berpakaian rapih dan syar"i, dan pesan lisannya pastinya disampaikan pada saat pelanggan-pelanggan istri saya bertransaksi melalui obrolan-obrolan ringan.
5. Hargailah orang-orang yang berproses, dalam ini sudah dijelaskan di atas, bahwa perempuan yang tidak biasa berkerudung, kemungkinan besarnya akan menolak ketika ditawari menggunakan kerudung lebar, kita hargai kemauannya menutup kepala, jangan langsung di vonis salah, tentunya selama proses ini kita tidak lepas begitu saja, kita masih punya tanggung jawab dalam.hal memberikan nasehat. Dan nasehat yang diterima adalah perkataan yang disampaikan melalui bahasa kaumnya.
6. Kami bukanlah penjual yang begitu saja melepaskan pelanggan setelah mereka membeli barang-barang kita. Landasan kita berjualan adalah mencari teman dan memperbanyak silaturahim, nah ketika silaturahim sudah terjalin, kita sebagai "pendakwah" bisa dengan leluasa memasukan dan menyampaikan pesan-pesan moral kepada objek dakwah kita.
7. Berhentilah mencibir, karena kita pun tidak tahu kalau ternyata dalam diri kita masih banyak sifat-sifat yang orang lain tidak senangi, artinya kita belum tentu lebih baik dari orang yang kita cibir.
8. Saling menasehatilah karena kasih sayang.
Wallahu'alam bisshawab
Bumi Paniis, 3 Oktober 2014
Bumi Paniis, 3 Oktober 2014
No comments:
Post a Comment